CHOICES

Minggu, 03 Oktober 2010

BERGEMBIRALAH UNTUK HAL-HAL KECIL

Kita membentuk cita-cita berdasarkan suatu gambaran yang besar, tetapi kebahagiaan kita justru berasal dari hal-hal kecil. Suatu kehidupan yang menyenangkan dipenuhi oleh hal-hall tertentu yang menyentuh kita dengan cara yang sangat pribadi dan berbeda. Penting untuk mengundang datangnya kejutan-kejutan. Beberapa waktu yang lalu, saya membeli topi dengan detail rajut dari satu butik kecil di pinggiran jalan. Saya menerima topi itu sebagai suatu hal kecil yang menyenangkan. Sebuah topi yang akan kembali menjadi tren, cocok dengan potongan rambut saya, dan mengingatkan saya pada era kesayangan saya, yaitu tahun 1920-an. Namun, kebahagiaan yang lebih besar dari pembelian itu datang setelah saya tiba di rumah. Pada saat saya membuka tas belanja kecil berwarna beige, saya menemukan topi baru saya terbungkus dengan kertas tissue berwarna cokelat muda.

Bagaimanapun juga saya suka kertas pembungkus tisu, yang mengingatkan saya akan pada masa kecil saat menerima hadiah ulang tahun dan gaun tafeta yang dibungkus tisu. Kertas tisu berwarna cokelat pula! Hal ini merupakan suatu kejutan, seperti saat munculnya tinta coklat di masa remaja saya, saat saya berpikir hanya ada tinta hitam dan biru sebagai pilihan, atau saat menemukan roti cokelat setelah hanya melihat roti putih sepanjang masa kanak-kanak saya.

Saya mengambil kertas tissu berwarna cokelat itu dan meluruskannya di bawah sebuah buku dan dua jilid kamus yang tidak terlalu besar. Kemudian saya melipatnya dan menempatkannya di dalam kotak yang berisi bahan-bahan pembungkus kado ditemani dengan ppita satin, kertas yang distemepl tangan, dan pita perak saya akan memberikannya pada orang lain agar dapat memperoleh kegembiraan yang sama.

Pada waktu kita tidak dapat menikmati hal-hal kecil, kita cenderung menyerah pada kerakusan dan ketidak puasan. Tanpa merasakan kebahagiaan dari detail kecil yang sederhana, kita selalu menginginkan hal yang besar dan lebih besar lagi. Walau jumlah barang milik kita terus bertambah, kita cenderung melupakan detail tersebut, dan menemukan diri kita semakin kurang dapat menemukan hal yang menyentuh hati kita.

Latihlah untuk melihat hal kecil dari kehidupan, seperti cara seorang fotografer mencari detail dari pemandangan yang ada. Namun, jangan berhenti dengan apa yang kita lihat. Gunakan seluruh indera untuk menjadi ahli dalam melihat kejadian dan hal kecil. Misalnya, suatu jamuan makan siang adalah suatu peristiwa; dan menggunakan piring dengan lukisan pohon yang cantik adalah detail. Peristiwa: mengunjungi teman lama. Detail: bermain dengan anaknya yang berusia dua tahun.

Jangan simpan penghargaan anda terhadap detail. Beri perhatian dan kelilingilah diri kita dengan orang yang mengerti betapa pentingnya suatu atau selingan kecil yang mudah terlewatkan. Masyarakat luas menghargai suatu yang besar, bersuara keras, dan sesuatu yang jelas. Sangatlah membantu rasanya jika dalam dunia pribadi ada teman yang menghargai hal kecil, tenang, dan tetap. Seorang pernah berkata, ”Tuhan ada dalam hal kecil,” Demikian juga sebagian besar dari kesenangan dalam hidup ini.

Sumber: Bahagia dalam Kesibukan, Victoria Moran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar