CHOICES

Minggu, 21 Agustus 2011

Rahasia Si Pendiam

Seorang pendiam selalu berpikir tentang apa yang akan ia lakukan di keramaian, namun seseorang yang banyak bicara tak pernah memikirkan apa yang akan ia lakukan dalam kesendirian. Mereka terlalu sibuk untuk itu.

Saya selalu mengagumi seseorang dengan kemampuan komunikasi yang baik, penuh wibawa dan bersahaja. Ada banyak orang yang selalu menjadi tujuan rasa kekaguman saya atas hal ini. Dari sedemikian banyak orang ebat di negeri ini, beberapa nama dapat saya sebutkan sebagai contoh. Dari bidang jurnalistik, orang-orang seperti Desy Anwar, Putra Nababan mungkin yang terbaik. Dari kategori presenter, nama-nama seperti Indy Barends, Sarah Sechan punya saya sukai karena kemampuan mereka dalam menyesuaikan karakter diri dengan formalitas sebuah acara.

Tapi bukan berarti saya juga tidak memberikan kekaguman yang serupa pada orang-orang pendiam. Saya sendiri pada dasarnya adalah orang pendiam. Walaupun sempat merasa menyesal atas karakter tersebut, saya yang kini telah tumbuh lebih besar dan mengerti dunia lebih luas, menyadari bahwa saya tidak sendiri. masih banyak orang pendiam di luar sana.

Banyak orang menganggap orang pendiam adalah orang yang penuh misteri, tertutup, dan cenderung 'berbahaya'. Saya sangat tidak setuju dengan hal ini. Terlepas dari apakah seseorang itu pendiam, masalah moral tidak pernah terkait dengan sifat tersebut. Saya lebih suka mengatakannya demikian. Karena pun banyak orang-orang yang memanfaatkan kemampuan komuninkasi mereka untuk keperluan yang tidak bermoral.

Tapi di sini saya hanya ingin sedikit berbagi pengalaman saya menjadi orang dengan sifat pendiam. Begitu pula bagaimana saya melihat pendiam lainnya yang berada di dekat saya.

Tidak ada orang yang ingin menjadi pendiam. Itu hal pertama. Saya sangat yakin bahwa pada awalnya, orang pendiam sangat merasa tersiksa atas kondisi mereka sendiri. Namun ada semacam kungkungan yang menahan mereka untuk berubah. Terkadang masalah pribadi pun menjadi sebuah alasan.

Orang pendiam selalu memperhatikan dan memahami lebih baik. Karena mereka sedikit menghabiskan tenaga untuk berbicara, maka ada banyak porsi dari diri mereka untuk berpikir lebih baik. Saya sendiri merasa bahwa berbicara lebih melelahkan daripada berpikir keras. Ya, orang berbeda-beda.

Mungkin ini agak terdengar kurang baik, tap orang pendiam kadang sering mengalami kesulitan dalam mengambil sebuah keputusan. Ini disebabkan juga sebagian dari mereka sering terkesan 'nrimo' dan terlalu patuh pada mereka yang jauh lebih percaya diri mengemukakan pendapat.

Terakhir, adalah yang paling saya sukai. Pendiam selalu bertindak dengan lebih hati-hati. Dan saya pun beruntung mengetahui bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang yang SANGAT TULUS.
Mau menjadi pendiam?



With much love and happyness,
March 27th, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar