Dusta dan nuklir. Sebelumnya aku telah meminta pada kalian untuk sedikit memikirkan apa hubungan keduanya yang tentu saja, mungkin untuk kita temukan.
Sebenanrnya inti dari semua itu adalah tentang dusta itu sendiri.
Begini, jujur saja aku merupakan orang yang sangat tidak setuju bahwa kebohongan atau dusta itu sesuatu yang benar-benar merupakan suatu hal buruk untuk dilakukan. Sebagaimana ajaran agama dan logika di luar sana yang menyebutkan bahwa kebohongan merupakan satu tindakan tercela. Namun aku selalu percaya ada suatu pengecualian dalam hidup ini. Tak ada yang mutlak. Begitu pula menurutku pada dusta.
Dusta bukanlah sesuatu yang seratus persen buruk untuk dilakukan. Ia hanyalah sesuatu yang berbahaya dan beresiko untuk dilakukan. Ia juga bukan merupakan suatu tindak kejahatan, karena kebohongan dapat dilakukan atas dasar kebaikan.
Dan jikalau sebelumnya aku menanyakan apa hubungan dusta dan nuklir, tentunya mereka hanya bisa dikaitkan dengan filosofi akan kesamaan sifat. Sederhana saja.
Noble yang jumawa itu tentu saja menemukan nuklir dengan tujuan yang mulia, yaitu demi kebaikan seluruh umat manusia. Namun tanpa ia sadari, ia juga telah menemukan senjata paling ampuh untuk menciptakan prahara terbesar sepanjang masa. Begitu pulalah aku memandang dusta. Sebagai sesuatu yang selama ini telah dengan sangat salah dipergunakan sebagai alat untuk menutupi kenyataan dengan sesuatu yang maya, untuk kepentingan yang salah pula. Karena terlalu banyak permasalahan yang diawali dari sebuah kebohongan, maka manusia pun cenderung akan menilai ia sebagai sesuatu yang secara mutlak merugikan bagi manusia. Namun andai mereka mau sedikit merenungkan alasan yang ada di balik setiap dusta, setiap alasan yang mungkin untuk diberikan, sebenarnya masih ada jalan terang di sana. Ada sebuah kebaikan di balik kebohongan.
Namun sebagaimana telah aku katakan, berbohong merupakan tindakan yang berbahaya. Itu dikarenakan pandangan orang yang juga salah akan dusta tersebut. Bila orang mengetahui bahwa orang lain telah berbohong padanya, tanpa alasan yang jelas pun, bisa dipastikan ia akan berpikiran buruk pada orang yang berbohong tersebut. Terkadang tanpa mau tahu sedikit pun alasan yang melatarbelakanginya.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan? Andai anda memiliki sesuatu yang patut anda simpan dalam hati, cukuplah menjadi diam. Anda tak perlu mengatakan sesuatu secara gamblang dan rapi namun bukanlah kenyataan. Ada baiknya jika kita dapat lebih berhati-hati dalam menghindari segala sesuatu yang dapat memancing keingintahuan orang terhadap rahasia kita tersebut. Tentu saja, saya percaya anda melakukannya demi sebuah kebaikan.
Apakah kita tak bisa hidup sejujur-jujurnya dalam hidup ini? Kita bisa hidup dengan kejujuran penuh, namun itu hanya akan membawa masalah lain dalam hidup. Mengapa?
Sehari saja kita hidup sejujur-jujurnya dalam mengungkap segala perasaan dan pemikiran, hidup kita akan menjadi gemerlap seketika, namun perlahan meredup, seredup-redupnya.
With much love and happyness,
Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar