CHOICES

Kamis, 14 Oktober 2010

HAPPYNESS, PRESENT, AND REMEMBRANCE

Jikalau sebelumnya saya telah sedikit membahas kaitan kebahagiaan dan masa lalu, kini saatnya kita maju ke dimensi waktu kehidupan yang selanjutnya: masa sekarang.

Apakah yang kau lakukan sekarang? Dalam kondisi apakah kau saat ini?

Kedua pertanyaan itu adalah sedikit dari pertanyaan-pertanyaan yang harus kita pertanyakan pada diri kita. Untuk apa? Sebenarnya, kita tak perlu terlalu memusingkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, karena sebenarnya kita telah memiliki nurani yang telah membimbing kita tanpa kita sadari dalam bertindak di dalam kehidupan ini. Namun, kita bukanlah makhuk yang sempurna.

Terkadang, nurani kita pun salah dalam memberikan arah atau pandangan yang benar akan sesuatu. Itupun jika kita memang orang yang telah cukup mahir dalam memandang sesuatu secara positif. Bila tidak? Tentu saja kita dapat lebih dipastikan terjerumus ke dalam jerat permasalahan yang lebih dalam.

Lalu, apa yang kita perlukan? Ia bernama PENGINGAT.

Apakah pengingat itu? Ia adalah sesuatu yang dapat berwujud apapun. Sebagian besar orang, tanpa sadar sebenarnya telah memiliki apa yang disebut sebagai pengingat. Dan tak penting apakah ia dapat berwujud sesuatu yang besar, kecil, penting, atau tidak penting. Pengingat memperoleh perananya bukan dari bentuk atau wujudnya. Namun dari fungsi dan apa yang ia wakili.

Mungkin sebagian dari anda bingung. Biar saya beri contoh.

Pengingat sebenarnya dapat berupa sesuatu yang sangat sederhana. Saya memiliki sebuah gelang karet yang dahulu sering sekali saya pakai (namun hilang sekarang entah di mana). Saya selalu mengenakannya ke manapun saya pergi. Dan saya menjadikannya sebagai pengingat akan sesuatu. Nah, dari sesuatu yang sederhana itu, sebenarnya ada maksud yang sangat besar akan keberadaan gelang tersebut. Dan pastikan kalau hal yang diwakili pengngat itu adalah hal yang besar.

Gelang itu selalu dapat mengingatkan saya pada ayah saya, walau saya juga tak mengerti bagaimmana. Ya, terkadang saya membuat janji pada diri saya sendiri. Dan gelang itulah yang mengingatkan saya untuk selalu melakukan apapun sebagai bentuk pengabdian saya kepada ayah saya. Dan saya memiliki sebuah mimpi besar yang sebaiknya hanya saya saja yang mengetahui.

Jadi, begitulah. Kita harus dapat memanfaatkan sesuatu yang kecil untuk mengingatkan diri kita agar bertindak dengan benar dan juga berada di jalur yang benar dalam arah menuju tujuan hidup kita.


With much love and happiness,

Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar