Saya memiliki seorang teman yang
sering meminta bantuan saya dalam mengoreksi tata bahasa tulisannya
dalam tesis. Ia pun terkadang mengatakan bahwa ia takut apakah ia bisa
dicap buruk karena hal itu. Ia adalah orang yang baik.
Saya katakan saja bahwa yang perlu
ia takutkan adalah plagiarisme. Dan menurut saya, apa yang saya lakukan
hanyalah bentuk bantuan saya sebagai seorang teman, dan terkadang
profesional. Tidak ada yang perlu ditakutkan.
Dosa apabila anda mengambil tulisan
orang lain dengan mentah-mentah, demi untuk anda pakai dalam tesis atau
karya ilmiah lain yang anda buat. Namun, apakah meminta bantuan atau
saran itu juga tak diperkenankan?
Tesis tidak dapat dikerjakan
sendiri. Di lapangan, bahkan kita memerlukan bantuan dari instansi atau
seorang kolaborator. Sebagai contoh, seorang dengan penelitian
kuantitatif pasti akan membutuhkan keahlian seorang pengolah data
statistik untuk pekerjaannya. Cukup mustahil bila ia harus menghabiskan
waktu memperlajari SPSS terlebih dahulu. Hubungan kerjasama mereka pun
dapat berupa profesional atau bisnis, atau hanya kekerabatan, apabila
beruntung.
Bagi anda yang barangkali memiliki
persepsi sama dengan teman saya itu, segeralah cari bantuan! Jangan
menutup diri dan merasa kita mampu mengerjakannya sendiri. Dan ingat,
jangan plagiat.
With much love and happyness,
March 4th, 2011, 05.35 in the morning.
betul sekkali teman....
BalasHapusjangan sampai kita terjebak dalam hal itu. ada baiknya kita sering2 berdiskusi dengan teman lain, apalagi masalah thesis. bagi saya itu amat sangat membantu sekali. sering kali saya kurang merasa puas dengan tulisan saya, untuk itu saya sering kali menyuruh teman saya untuk membacanya. dari situ saya banyak sekali mendapat masukan....