CHOICES

Kamis, 28 Oktober 2010

DOA: PEMBUKA PINTU KEBAHAGIAAN

“ketika satu pintu kebahagiaan ditutup, yang lain terbuka. Tetapi seringkali, kita terpaku begitu lama pada pintu yang tertutup. Akibatnya, kita tidak melihat salah satu yang telah dibuka untuk kita” Helen Keller.

Sering saya menerima curhat dari berbagai orang. Mereka mengeluh, ”Mengapa saya belum juga merasakan kebahagiaan?” atau ”Rasanya pintu kebahagiaan saya seperti tertutup.”

Apa yang terjadi ketika suatu saat anda merasa seakan-akan pintu kebahagiaan anda tertutup atau sangat sempit ketika sudah begitu banyak perbuatan baik dan hal-hal positif yang anda lakukan sebisa mingkin? Siapa di antara kita yang belum pernah mengalami merasa lemah suatu waktu dan mencario tahu apakah bisa terus berlanjut dan menghadapi tantangan kehidupan selanjutnya?

Dalam momen-momen inilah, kekuatan doa bisa menjadi sumber yang luar biasa, ketika sesuatu menjadi sulit dan kita merasa tidak mampu meneruskannya sehingga kita terkadang merasa sendiri. Pada saat-saat seperti ini, doa bisa sangat membantu, dan menyadarkan kita bahwa pada kenyataannya, kita tidaklah sendirian. Apa pun keyakinan agama atau spiritual anda, sadarlah bahwa ada satu kekuatan yang lebih tinggi ’di sana’ yang bisa mejadi tempat berbagi.

Doa adalah satu kata yang sudah sangat kita kenal, bahkan mungkin kita sudah mengetahuinya sejak kita berada di dalam kandungan ibu.

Doa juga selalu menjadi pegangan setiap orang di kehiupan ini dan memang seharusnya demikian adanya. Kita tidak mungkin melupakan doa di dalam hidup kita. Tetapi, ada sebagian dari kita ini yang merasa telah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi tidak pernah dikabulkan. Padahal, mereka ini selalu berda di setiap langkah kehidupannya.

Di setiap doa, kita pasti sellau meminta kepada Tuhan rezeki yang melimpah agar kita bisa hidup senang dan bahagia. Ternyata, itu tidak pernah terjadi. Mengapa?

Masih banyak orang yang merasa sulit mencari rezeki untuk kehidupannya sendiri. Sangat banyak di antara kita yang kebingungan mencari cara untuk memperoleh rezeki. Bekerja dengan sangat keras, semata-mata untuk mendapatkan uang dalam jumlah banyak, tetapi tetap saja hanya memperoleh sangat sedikit, atau bahkan tidak sama sekali.

Ya, mereka inilah yang sering kali merasa ’dianaktirikan’ oleh Tuhan, karena merasa doa mereka tidak pernah dikabulkan. Dalam hal ini, saya sekedar ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa sebenarnya Tuhan selalu mengabulkan doa setiap manusia melalui tiga cara. Pertama, langsung dikabulkan. Kedua, doa yang dikabulkan dengan cara digantungkn. Inilah sebenarnya doa yang dikabulkan untuk sebagian besar umat manusia, termasuk kita yang merasa sebagai manusia biasa. Doa yang digantungkan, artinya doa yang kita panjatkan itu ’sudah dikabulkan’ tetapi dalam kondisi ’masih menggantung di atas’, yang harus kita raih jika kita ingin segera mendapatkan hasil dari doa kita.

Istilah digantungkan ini memberikan pemahaman bagi setiap orang bahwa diperlukan suatu upaya semaksimal mungkin dari diri kita masing-masing untuk meraih yang digantungkan tersebut. Jika kita tetap berusaha dengan gigih, fokus, pantang menyerah, dan selalu bersemangat positif, maka akhirnya permintaan dari doa yang kita panjatkan pasti bisa kita dapatkan. Setinggi apa pun Tuhan menggantungkan, pasti kita dapat meraihnya jika kita punya kemauan dan keuletan dalam berusaha meraihnya.

Pemahaman tentang terkabulnya setiap doa kita, seperti uraian di atas sangat penting. Jika anda sudah memahami bahwa Tuhan selalu mengabulkan doa kita, maka kita takkan mudah menyalahkan Tuhan. Sebaliknya kita akan introspeksi diri sejauh mana kita sudah berusaha meraih doa-doa itu.

Bersambung....

Sumber: The Route of Happiness, Rahmat Ramadhana al-Banjari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar