“Ketika kita telah mencapai suatu keseimbangan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan bisnis dengan menggunakan kemampuan maksimal yang telah membawakan keuntungan dalam segi fisik, kejiwaan dan rohani, kita adalah orang yang berhasil.”
–Zig Ziglar
Dapat memiliki keberhasilan spiritual, mental, dan material adalah lambing dari kesuksesan yang berimbang, tentunya semua orang ingin hidup bahagia melalui pencapaian kesuksesannya. Namun banyak yang tidak tahu caranya menjadi bahagia atau belum menemukan caranya. Lalu apa itu bahagia, sebenarnya? Kata bahagia itu relative bagi settiap orang dan tidak berwujud, jadi sulit mengartikannya.
Namun sebelumnya saya akan jelaskan arti kata tidak bahagia (unhappy) sebagai perbandingan dengan kata happiness seperti yang pernah diuatarkan oleh Mr. Joger, ”unhappy” atau ”rasa tidak bahagia” adalah sebuah perasaan yang biasanya muncul di saat kenyataan yang terjadi atau yang tidak terjadi, ternyata tidak sesuai dengan keinginan kita. Rasa tidak bahagia adalah rasa yang tidak enak atau tidak nyaman, yang muncul karena kita merasa telah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kita lakukan. Rasa tidak bahagia adalah perasaan bersalah, karena kita telah mengambil sesuatu yang sebenarnya bukan hak kita. Rasa tidak bahagia adalah perasaan berdosa yang muncul karena kita telah melanggar perintah Tuhan, atau melanggar suara hati nurani kita yang terdalam.
Sebaliknya rasa bahagia adalah perasaan jika kita sudah mau dan bisa mensyukuri kenyataan, tidak peduli apakah kenyataan itu sesuai atau tidak dengan keinginan kita semula. Seseorang bisa mengalami kebahagiaan, hanyalah jika orang tersebut memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa sebagai manusia kita memang boleh mempunyai berbagai keinginan tapi untuk memutuskan apakah keinginan itu pantas dan boleh terwujud, hanyalah Tuhan yang berhak menentukannya.
Tentunya kita sendiri punya gambaran mengenai arti kebahagiaan, akan lebih bijaksana jika kita bisa mengartikan sendiri apa itu kebahagiaan. Menurut saya bila kita dapat mencapai keberhasilan spiritual, mental dan material yang berimbang dan dapat mensyukurinya dengan tulus, maka kebahagiaan telah kita dapatkan.
Sumber: The Balance of Life, VP Yance Chan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar